Sabtu, 19 Juli 2008

tokoh-tokoh ilmu komputer

Membaca biografi tokoh, adalah salah satu sistem terapi peningkatan diri. Dalam beberapa jam, Anda dapat belajar mengenai rahasia sukses tokoh-tokoh besar, dan menelaah kehidupan yang mereka lalui dalam 60 tahun atau bahkan lebih, selama hidup mereka. Anda juga akan membaca tentang keberhasilan dan prestasi. Dan memahami berapa kali para tokoh harus kalah dan jatuh bangun dalam proses perjalanan menuju kemenangan.

Saat membaca biografi, anda mungkin mendapat kesimpulan yang mengejutkan tentang betapa banyak kelebihan yang anda miliki. Anda mungkin akan menyimpulkan, "Hei, saya bisa melakukan hal ini." Anda bisa membuat hidup anda lebih berarti. Biografi membantu anda mencari jalan.

Dengan filosofi itulah tulisan "mengenal tokoh-tokoh ilmu komputer" ini digarap. Tulisan ini menampilkan sejarah dan biografi tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam usaha mengembangkan Ilmu Komputer dalam berbagai bidang garapan, baik secara teori maupun implementasi. Daftar tokoh-tokoh kami urutkan secara abjad (nama depan), untuk mempermudah dalam pencarian. Tulisan ini sedang dalam tahap pengembangan, dan akan terus bertambah seiring dengan materi baru yang telah diselesaikan. Proses pembuatan biografi tokoh ini dikerjakan dalam satu tim penulis IlmuKomputer.Com. Kami akan berusaha mengudapte dan menambahkan satu tokoh setiap pekan.

Tulisan "Tokoh-Tokoh Ilmu Komputer" ini akan diterbitkan dalam bentuk buku (printed) dalam Serial Cepat Mahir IlmuKomputer.Com.

Rabu, 16 Juli 2008

artikel teknologi


Artikel pengenalan teknologi web berbasis Java baru: Java Server Faces

Apakah teknologi Java Server Faces dan bagaimana gambaran fungsinya untuk aplikasi web berbasis Java?

Setelah Java Server Pages, Sun Microsystem and teman-temannya dari JCP melalui JSR-127 mendefinisikan teknologi baru untuk pemrograman web yaitu Java Server Faces.

Saat penulisan artikel ini teknologi ini belum mencapai spesifikasi final tetapi dalam status Public Review Draft 2 alias sudah mendekati final. Untuk mengerti seperti apakah Java Server Faces, Sun sudah menyediakan contoh implementasi yang disebut JavaServer Faces Reference Implementation EA 4 yang termasuk dalam Java Web Services Developer Pack 1.2 atau 1.3 (yang terbaru).

Teknologi JavaServerFaces dibuat untuk menyederhanakan pembuataan userinterface untuk aplikasi Java di server. Dengan model pemrograman yang terdefinisikan dengan baik dari Java Server Faces, maka developer dari berbagai tingkat kemampuan dapat secara cepat dan mudah membangun aplikasi web dengan menggunakan komponen UserInterface(UI) yang reusable dalam halaman web, menghubungkan komponen tersebut dengan sumber data aplikasi, dan mengkaitkan event yang dihasilkan client dengan event handler di server. Dengan teknologi Java Server Faces, aplikasi web tersebut dapat menangani kompleksitas dari penanganan user interface di server, mengizinkan developer untuk fokus pada kode aplikasi.

Teknologi JavaServer Faces terdiri dari:

- Sekelompok API yang mewakili komponen UI dan mengatur status/kondisi, penanganan event, validasi input, dan mendefinisikan navigasi halaman, serta dukungan internationalization serta aksesbilitas.
- Tag Library untuk Java Server Pages yang mewakili interface Java Server Faces dalam halaman JSP

Teknologi Java Server Faces membuat pemisahan antara logika aplikasi dan tampilan lebih baik lagi dengan disertai kemudahan menghubungkan layer presentasi dengan kode aplikasi.

Jadi kesimpulannya adalah Java Server Faces dapat digunakan bersamaan dengan teknologi JSP untuk menghasilkan user interface dari suatu aplikasi web di mana Java Server Faces memberikan kemudahan yang jauh lebih baik dari JSP dalam menangani layer presentasi dari suatu aplikasi web. Java Server Faces dapat digunakan di Servlet dan JSP Container yang mendukung JSP 1.2 karena JSF ini dibangun di atas teknologi JSP 1.2.

Java Server Faces diharapkan dapat menghasilkan IDE Java yang memiliki kemampuan RAD / drag drop untuk user interface aplikasi web. IDE yang akan menggunakan JSF ini salah satunya adalah Project Rave.

Ingin mengetahui spesifikasi Java Server Faces lebih lanjut? Download spesifikasi Java Server Faces

Bila Anda ingin mencoba Java Server Faces Anda dapat mendownload Java Web Services Developer Pack

Sumber:

Situs resmi Java Server Faces

technology article



The down of the PKB (Personal Knowledge Base)

As the firehose of information continues to flood our inboxes and activity-stream displays, one has to wonder, “When will it all stop?”

Well, I hate to break it to you -- but it won’t. It will only get worse.

Managing and keeping track of all the digital information relevant to your lifestyle is becoming an increasingly important issue. Whether it be for business or pleasure, family or health, internal or external use, we all have the need to categorize, store, retrieve, and parse many forms of information, every day.

Most people use their Outlook account as their storage mechanism. After all, this is where your email comes in and is stored, so most of the time, that's where you go to find something. That’s certainly how I run my digital life.

Clearly, we need something better.

I’ve written recently on my own blog about Personal Knowledge Bases (PKBs), and I think it’s something that might resonate here. The idea is that one should be able to keep track of all important items, broken up by category, tags, sections -- what have you -- and a permanent archive of this information would be stored away "in the cloud."

This is what Lotus Notes and countless other "knowledge management" tools have promised corporate IT, but none of them is cleanly integrated into the Web. And needless to say, Outlook, your RSS reader, your IM client, your social networks -- all are in disparate locations, far from being an integrated solution.

There is nowhere to store my Twitter and FriendFeed accounts, my Flickr photostream, my social networks, my various blogs and IM traffic. Just trying to keep track of all the info that comes in via RSS feeds is a bear, and there isn’t a good way of storing that information, besides relying on Google Reader (or whatever RSS reader you use).

So I’ve been extrapolating. What might a personal knowledge base tool look like, and how would it work? Here are some thoughts:

    1) One has to be able to grab stuff as it flies through the activity stream, which ideally means aggregating your email, IM traffic, RSS feeds, Twitter traffic, and other "streaming info."

    2) Just as one can "like" or "comment on" an item, one should be able to grab an item, tag it, and store it away (à la de.licio.us or magnolia).

    3) This accumulated archive would automatically be indexed and cross-referenced with similar tags, and it would benefit from any prior categorization.

    4) Once a system is set up for tagging and categorizing, it should be built up around relevant information in the right context. This means organizating data, not just based on one's current communication and email, but on important documents, specs, images, XLS files, etc.

    5) All this data needs to be moved into the same place.

    6) Adding new categories, continuing to use "bottom up" folksonomies, and parsing of activity streams should be ongoing for one's lifetime.

    7) Once a PKB environment is created, you could then connect it to the PKBs of colleagues, family members, and friends. And then the fun begins!

We don't have it yet, but it's not a matter of "if" but "when" we will all have our own personal knowledge bases.

In the meantime, it's best to prepare for some sort of system for creating a permanent collection of "all our stuff." Don't forget to tag everything.

— Marc Canter, Founder & CEO, Broadband Mechanics

Jumat, 20 Juni 2008

welcome to avienc news tecnologi

Dalam hal ini saya akan mempublikasikan tentang beberapa tentang suatu teknologi baru yang menunjang proses belajar yang sering disebut dengan sebutan e-learning.

Teknologi memeng hal yang paling segar untuk diperbincangkan dimana di era globlalisasi ini hampir semuanya menggunakan teknologi, entah itu teknologi informasi, maupun yang lainya semuanya membuat kita ingin menyelaminya lebih dalam. Tak ketinggalan teknologi informasipun ikut berperan dalam proses belajar yang diwujudkan dengan adanya teknologi e-learning yang merupakan proses belejar mengajar dengan menggunakan media internet. Mulai dari jadwal mata pelajan, nilai siswa maupun peringkat atau ranking telah disajikan.Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada ula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat lektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Atau e-learning didefinisikan sebagai berikut : e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and earning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite ransmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono dan ibrero, 2002).

Untuk bisa bergabung di situs yang menyediakan program e-learning tersebut anda bisa klick di www.ilmukomputer.com